it's just too sudden.
aku nggak tau bagaimana dengan kamu, tapi aku sangat clueless. aku pikir aku tau semuanya, awalnya aku ngerasa ini benar. pasti benar.
tapi trus ada yang ngusik pikiranku
"ayolah.. kamu kan masih sayang. dia juga masih sayang kamu. ayolaah.. ada solusi lain."
sempet aku merasa hilang arah. kalimat itu terngiang-ngiang terus di otakku.
"ayolah.. kalian masih saling sayang, kalian bisa lalui ini. ini tuh bukan apa-apa. ini cuma sementara. ayo, lewati ini!"
"dia sedih, kamu juga sedih. buat apa kalian lakuin ini? kamu bakal kehilangan dia. kamu bakal kehilangan dia."
"kamu bakal kehilangan dia."
"apa kamu harus hapus semuanya? kamu sanggup hapus semuanya? kamu bisa? yakin? setelah semua yang kamu lewati, apa kamu bisa ngehapus begitu saja?"
"kamu bakal kehilangan dia."
"imagine he will marry someone else."
"nggak akan ada yang tau bagaimana ke depannya, termasuk kamu dan dia. ini terlalu mendadak. nunggu hari minggu dulu laaah.."
"kamu bakal kehilangan dia! kamu ngerti itu?"
tapi nggak tau kenapa, ada suara yang menggema lebih keras.
"let it go."
"let it go."
"kamu tau ini benar. ini jawaban atas kegalauanmu selama ini."
"kamu gaperlu hapus semuanya. simpan semuanya. simpan di yang paling dalam. siapa bilang kamu harus ngehapus semuanya? kamu hanya harus menyimpannya dengan rapi."
"iya, simpan dengan rapi. bukan buang. bukan hapus. bukan lupakan."
"nggak ada salahnya kamu masih memiliki perasaan itu. nggak ada salahnya. biarkan perasaan itu tumbuh, biarkan! biarkan dia tumbuh dalam jalan yang benar."
"let him go."
only know you love him when you let him go.
aku percaya. aku percaya sama perasaanku. aku percaya sama kamu. aku percaya sama Dia. aku percaya, aku percaya. ini bukan akhir, tapi ini permulaan. aku percaya. aku percaya.
karna aku mencintaimu.
December January
blog ini seperti perasaan kita saat melihat teman merokok di umur berapapun, AWKWARD !
Jumat, 15 Januari 2016
Selasa, 12 Januari 2016
Tristesse
aku sangat suka musik. mungkin karena sejak kecil aku tumbuh bersama musik. sejak masih di perut aku diperdengarkan ayat al-Qur'an surat Maryam dan musik klasik sama ibukku. setelah itu, masa kecilku sering disetelkan musik klasik jadi nggak tau kenapa rasanya musik sudah mendarah daging. dan menariknya, musik yang aku dengar waktu masih kecil, aku inget sampai dewasa. tiap denger suatu musik klasik yang dulu pernah aku denger waktu kecil, aku selalu mikir,"wah, aku pernah denger lagu ini."
salah satu musik klasik yang mengiringi pertumbuhanku adalah musiknya Chopin, yang berjudul Etude Op 12 no. 3, atau Tristesse.
aku baru-baru ini dengar lagu itu di anime yang judulnya La Corda d'oro. lagu ini cuma sepintas, cuma dimainkan sedikit, tapi aku langsung ngerasa nostalgia dan ngerasa pernah denger lagu ini. embuh yaa, kalo udah bicara soal musik aku pasti seneng banget. aku memang nggak tau banyak soal musik, memainkan alat musikpun cuma bisa gitar dan itupun nggak mahir. tapi aku sangat mengapresiasi musik. genre yang paling aku suka adalah jazz dan klasik.
walaupun sebenarnya anything will do, tapi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku haha.
hal ini bertolak belakang sama kekasihku, Rian. *uhuy kekasih :)))
Rian bukannya nggak suka musik, tapi dia beda passionnya sama aku. dia lebih suka ke olahraga, dan lebih suka musik yang pop. beda sama aku yang nggak terlalu tertarik sama pop. tapi sak seneng-senenge dia sama musik, nggak seperti aku. aku bisa aja dengerin Tristesse atau Clair de Lune berkali-kali tanpa bosen sambil merem menikmati lagunya, atau menikmati suaranya Michael Buble yang super romantis itu, tapi Rian engga :))
Jadi kalo misalkan lagi di mobil dan muter musik, harus gantian. kadang aku setel lagu-lagu sukaanku, misal lagunya Michael Buble, Tulus, atau lagu klasik, nanti kalau Rian sudah protes,"yaang ngantuk yaaaaang." itu berarti tandanya harus diganti dengan lagunya Taylor Swift atau Secondhand Serenade wakakak. tapi pernah, di suatu malem waktu kita baru pulang dinner, di mobil aku setel lagunya Michael Buble - You and I dan Rian ga protes! Gatau ya, mungkin malem itu memang kita lagi kalem. But I really enjoyed that moment, dear. Meskipun cuman diem mendengarkan lagu, aku menikmati "diam" itu. :)
aku harus belajar buat mengerti seleranya Rian dan begitu pula sebaliknya. Alhamdulillah, sejauh ini nggak ada masalah dengan perbedaan selera. Justru memperluas pengetahuan dan jangkauan kita. aku racuni Rian pake Michael Buble, rian racuni aku pake Taylor Swift :3
Kita banyak berbeda. Banyak hal yang aku suka tapi dia ga suka. Tapi aku bersyukur, kita bisa mengimbangi dan menghargai satu sama lain. Selama itu bukan hal yang buruk, kita nggak akan protes walaupun hal itu nggak sesuai sama selera kita. So glad to have that kind of man beside me. :)
yah walaupun nanti kalau misalkan kita *ehm* nikah, pasti setiap malam Rian mau gamau harus mendengarkan musik Jazz dari Jazz Radio atau musik klasik yang aku puter sebagai teman belajar tiap malem haha :p
salah satu musik klasik yang mengiringi pertumbuhanku adalah musiknya Chopin, yang berjudul Etude Op 12 no. 3, atau Tristesse.
aku baru-baru ini dengar lagu itu di anime yang judulnya La Corda d'oro. lagu ini cuma sepintas, cuma dimainkan sedikit, tapi aku langsung ngerasa nostalgia dan ngerasa pernah denger lagu ini. embuh yaa, kalo udah bicara soal musik aku pasti seneng banget. aku memang nggak tau banyak soal musik, memainkan alat musikpun cuma bisa gitar dan itupun nggak mahir. tapi aku sangat mengapresiasi musik. genre yang paling aku suka adalah jazz dan klasik.
walaupun sebenarnya anything will do, tapi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku haha.
hal ini bertolak belakang sama kekasihku, Rian. *uhuy kekasih :)))
Rian bukannya nggak suka musik, tapi dia beda passionnya sama aku. dia lebih suka ke olahraga, dan lebih suka musik yang pop. beda sama aku yang nggak terlalu tertarik sama pop. tapi sak seneng-senenge dia sama musik, nggak seperti aku. aku bisa aja dengerin Tristesse atau Clair de Lune berkali-kali tanpa bosen sambil merem menikmati lagunya, atau menikmati suaranya Michael Buble yang super romantis itu, tapi Rian engga :))
Jadi kalo misalkan lagi di mobil dan muter musik, harus gantian. kadang aku setel lagu-lagu sukaanku, misal lagunya Michael Buble, Tulus, atau lagu klasik, nanti kalau Rian sudah protes,"yaang ngantuk yaaaaang." itu berarti tandanya harus diganti dengan lagunya Taylor Swift atau Secondhand Serenade wakakak. tapi pernah, di suatu malem waktu kita baru pulang dinner, di mobil aku setel lagunya Michael Buble - You and I dan Rian ga protes! Gatau ya, mungkin malem itu memang kita lagi kalem. But I really enjoyed that moment, dear. Meskipun cuman diem mendengarkan lagu, aku menikmati "diam" itu. :)
aku harus belajar buat mengerti seleranya Rian dan begitu pula sebaliknya. Alhamdulillah, sejauh ini nggak ada masalah dengan perbedaan selera. Justru memperluas pengetahuan dan jangkauan kita. aku racuni Rian pake Michael Buble, rian racuni aku pake Taylor Swift :3
Kita banyak berbeda. Banyak hal yang aku suka tapi dia ga suka. Tapi aku bersyukur, kita bisa mengimbangi dan menghargai satu sama lain. Selama itu bukan hal yang buruk, kita nggak akan protes walaupun hal itu nggak sesuai sama selera kita. So glad to have that kind of man beside me. :)
yah walaupun nanti kalau misalkan kita *ehm* nikah, pasti setiap malam Rian mau gamau harus mendengarkan musik Jazz dari Jazz Radio atau musik klasik yang aku puter sebagai teman belajar tiap malem haha :p
Sabtu, 26 Desember 2015
twentyone
halooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
sumpaon aku ngeblog disini lagi heahahaha
terakhir aku posting itu tahun 2013 dan sekarang udah almost 2016. baca postingan 3 tahun lalu itu unik sekali yaa wkwk
well jadi sebenarnya aku juga nggak kepingin nulis blog lagi. bukan nggak kepingin, tapi yah males aja dan selalu ada kegiatan lain yang lebih menarik untuk dilakukan selain ngeblog. Akan tetapi, berhubun ada seseorang yang minta aku buat nulis di blog ini lagi, jadinya aku turutin :D
oh yah btw mungkin re-introduction ya.
Aku masih tetep bernama Rachma Fariza Pramalia. sekarang udah kuliah semester 7 dan SEBENTAR LAGI KULIAHNYA HABIS WOW. semoga lancar amiin
oh ya kalau dulu aku selalu dipanggil Jora, selama kuliah ini nggak ada yang panggil aku Jora, pada manggil Fara semua. Tapi semua berubah ketika Wika menyerang. Iya, jadi Wika jadi adek kelasku sekarang dan dia mempopulerkan nama Jora di kampus. Akhirnya sedikit demi sedikit pada manggil Jora. gapapalah, panggilan sayang :')
dan btw aku sekarang masih bersama dengan seseorang yang dari pertama kenal nggak pernah manggil aku Jora, yaitu.......... jengjeng.
Triananda Maulana :)
Kita sempet broke up lamaa sekali, almost 3 years. Tapi kemudian embuh gimana ceritanya aku bisa kembali lagi sama dia. sebenarnya ada ceritanya tapi pankapan aja aku cerita yaa
yah intinya, cinta tahu kemana harus pulang :)
aku yang sekarang masih nggak beda jauh dari yang dulu. Mungkin bedanya sekarang aku lebih pemikir, lebih peka sama sekitar. kalo dulu aku cuek banget sama sekitarku *iya nyadar*. jangankan sama sekitar, sama diriku aja aku nggak peduli. Baru pas kuliah ini, kalo ga salah pas semester 5, aku sadar kalo pelembab dan bedak itu penting. eh ga deng, kayaknya aku baru sadar benda itu penting pas semester 6 deh. dan di semester 7 ini aku mengenal GINCU sodara sodaraaaaaaaaaa. tau sendirilah apa jadinya kalau perempuan sudah mengenal gincu. pantang pergi sebelum gincu jadi :))
aku memang lebih ngerawat badan sekarang. nggak serampangan kayak dulu. tapi asline yo gak juga sih. aku masih sering kuliah cuman pakai rok seadanya, kaos didobel jaket, sama kerudung selobokan. yah lek pancen wes ngono habit e kate diapakno maneh yha.
Rian bilang dulu aku lebus, sekarang aku wangi. Ehe.
Tapi kalo physically ada kemunduran. aku tambah item sekarang terutama di bagian punggung tangan. biasalah, bikers man. gloves is for the weak!
kidding. i need those gloves :( belang blonteng duh iuh
oke itu tadi tentang aku. tentang Rian sendiri hmm
terakhir aku nulis di blog ini, dia masih anak mau masuk kuliahan di Teknik Kimia UB. sekarang dia udah jadi salah satu pegawai Bea Cukai yang kerja di Sumenep, Madura. Rian nggak banyak berubah, masih seperti dulu. Mungkin sekarang dia jadi lebih dewasa (dikit). Oh yaa, Rian sekarang jadi lebih laki hahahaha
iya, ternyata semasa kuliah (semasa aku ga bersamanya hmm) dia banyak berkembang. dia ikut organisasi, dia ikut kepanitiaan sana-sini, dia beberapa kali jadi ketua, dan sempet jadi calon ketua senat. dan dia sekarang wawasannya lebih luas dan rasa nasionalismenya lebih tinggi.
Nasionalisme. Itu hal yang sulit ditemukan di rakyat Indonesia jaman sekarang, bukan?
oh yaa, dan pas aku terakhir nulis postingan disini, Rian masih belum punya tambahan mantan. sekarang, mantannya Rian nambah 3 HMMMMMMMMMMMMM
oke jangan bahas mantan.
hari ini akhirnya aku berusia 21 tahun. aku bahagia hari ini. aku ga nyangka ternyata banyak sekali yang perhatian dan peduli sama aku sampe bikin surprise. aku juga bersyukur banyak yang mendoakan aku, atau mungkin sekedar mengucapkan HBD. aku seneeng banget :) jujur saja beberapa hari terakhir ini aku lagi kalut, sedang banyak masalah, dan dengan adanya hari ini aku jadi bahagia sekali. Terima kasih semuanya, kalian yang terbaik :')
oh ya, kemaren aku juga ke kondangan temen untuk pertama kalinyaaaaaa hahahaha. excited ga karuan, deg-degan. trus berhubung yang nikah itu temen SMP, jadi kemaren berasa reuni. Sekali lagi aku nggak nyangka kalo banyak yang masih inget aku dan menyapa aku. biasanya aku enggan nyapa duluan, soalnya biasanya kalo aku nyapa duluan, ternyata orang yang aku sapa nggak inget sama aku haha :') tapi alhamdulillah kemaren banyak yang nyapa aku duluan. seneng banget :')
intinya.. banyak sekali yang bisa disyukuri. Selalu ada kebahagiaan di tengah kesedihan. Pelangi ada setelah hujan turun. Yah, mungkin 'pelangi'ku memang belum muncul karena masih hujan, tapi aku sudah cukup bahagia dengan menatap rintik-rintik air hujan yang menempel di jendela :)
ngomong opo? wkwkwk
maaf yaa rek kalau tulisan hari ini ngelantur. soalnya sebenarnya banyak banget yang pengen aku tulisin. sekali nulis rasanya nggak bisa berhenti. tapi karena saat ini aku lagi ditunggu sama seseorang, jadi aku gabisa lama nulisnya keburu dia ngantuk wkwk
yah.. Alhamdulillah. Terima kasih Allah SWT sudah memberi Fara kesempatan untuk hidup selama 21 tahun ini. Terima kasih atas segala nikmat yang telah Allah berikan untuk Fara selama 21 tahun ini. Maaf kalau selama 21 tahun ini Fra lebih banyak bikin dosa daripada berbuat yang baik-baik. semoga selanjutnya Fara bisa lebih baik. Aminn
Dan satu lagi..
Rian, aku pulang. :)
sumpaon aku ngeblog disini lagi heahahaha
terakhir aku posting itu tahun 2013 dan sekarang udah almost 2016. baca postingan 3 tahun lalu itu unik sekali yaa wkwk
well jadi sebenarnya aku juga nggak kepingin nulis blog lagi. bukan nggak kepingin, tapi yah males aja dan selalu ada kegiatan lain yang lebih menarik untuk dilakukan selain ngeblog. Akan tetapi, berhubun ada seseorang yang minta aku buat nulis di blog ini lagi, jadinya aku turutin :D
oh yah btw mungkin re-introduction ya.
Aku masih tetep bernama Rachma Fariza Pramalia. sekarang udah kuliah semester 7 dan SEBENTAR LAGI KULIAHNYA HABIS WOW. semoga lancar amiin
oh ya kalau dulu aku selalu dipanggil Jora, selama kuliah ini nggak ada yang panggil aku Jora, pada manggil Fara semua. Tapi semua berubah ketika Wika menyerang. Iya, jadi Wika jadi adek kelasku sekarang dan dia mempopulerkan nama Jora di kampus. Akhirnya sedikit demi sedikit pada manggil Jora. gapapalah, panggilan sayang :')
dan btw aku sekarang masih bersama dengan seseorang yang dari pertama kenal nggak pernah manggil aku Jora, yaitu.......... jengjeng.
Triananda Maulana :)
Kita sempet broke up lamaa sekali, almost 3 years. Tapi kemudian embuh gimana ceritanya aku bisa kembali lagi sama dia. sebenarnya ada ceritanya tapi pankapan aja aku cerita yaa
yah intinya, cinta tahu kemana harus pulang :)
aku yang sekarang masih nggak beda jauh dari yang dulu. Mungkin bedanya sekarang aku lebih pemikir, lebih peka sama sekitar. kalo dulu aku cuek banget sama sekitarku *iya nyadar*. jangankan sama sekitar, sama diriku aja aku nggak peduli. Baru pas kuliah ini, kalo ga salah pas semester 5, aku sadar kalo pelembab dan bedak itu penting. eh ga deng, kayaknya aku baru sadar benda itu penting pas semester 6 deh. dan di semester 7 ini aku mengenal GINCU sodara sodaraaaaaaaaaa. tau sendirilah apa jadinya kalau perempuan sudah mengenal gincu. pantang pergi sebelum gincu jadi :))
aku memang lebih ngerawat badan sekarang. nggak serampangan kayak dulu. tapi asline yo gak juga sih. aku masih sering kuliah cuman pakai rok seadanya, kaos didobel jaket, sama kerudung selobokan. yah lek pancen wes ngono habit e kate diapakno maneh yha.
Rian bilang dulu aku lebus, sekarang aku wangi. Ehe.
Tapi kalo physically ada kemunduran. aku tambah item sekarang terutama di bagian punggung tangan. biasalah, bikers man. gloves is for the weak!
kidding. i need those gloves :( belang blonteng duh iuh
oke itu tadi tentang aku. tentang Rian sendiri hmm
terakhir aku nulis di blog ini, dia masih anak mau masuk kuliahan di Teknik Kimia UB. sekarang dia udah jadi salah satu pegawai Bea Cukai yang kerja di Sumenep, Madura. Rian nggak banyak berubah, masih seperti dulu. Mungkin sekarang dia jadi lebih dewasa (dikit). Oh yaa, Rian sekarang jadi lebih laki hahahaha
iya, ternyata semasa kuliah (semasa aku ga bersamanya hmm) dia banyak berkembang. dia ikut organisasi, dia ikut kepanitiaan sana-sini, dia beberapa kali jadi ketua, dan sempet jadi calon ketua senat. dan dia sekarang wawasannya lebih luas dan rasa nasionalismenya lebih tinggi.
Nasionalisme. Itu hal yang sulit ditemukan di rakyat Indonesia jaman sekarang, bukan?
oh yaa, dan pas aku terakhir nulis postingan disini, Rian masih belum punya tambahan mantan. sekarang, mantannya Rian nambah 3 HMMMMMMMMMMMMM
oke jangan bahas mantan.
hari ini akhirnya aku berusia 21 tahun. aku bahagia hari ini. aku ga nyangka ternyata banyak sekali yang perhatian dan peduli sama aku sampe bikin surprise. aku juga bersyukur banyak yang mendoakan aku, atau mungkin sekedar mengucapkan HBD. aku seneeng banget :) jujur saja beberapa hari terakhir ini aku lagi kalut, sedang banyak masalah, dan dengan adanya hari ini aku jadi bahagia sekali. Terima kasih semuanya, kalian yang terbaik :')
oh ya, kemaren aku juga ke kondangan temen untuk pertama kalinyaaaaaa hahahaha. excited ga karuan, deg-degan. trus berhubung yang nikah itu temen SMP, jadi kemaren berasa reuni. Sekali lagi aku nggak nyangka kalo banyak yang masih inget aku dan menyapa aku. biasanya aku enggan nyapa duluan, soalnya biasanya kalo aku nyapa duluan, ternyata orang yang aku sapa nggak inget sama aku haha :') tapi alhamdulillah kemaren banyak yang nyapa aku duluan. seneng banget :')
intinya.. banyak sekali yang bisa disyukuri. Selalu ada kebahagiaan di tengah kesedihan. Pelangi ada setelah hujan turun. Yah, mungkin 'pelangi'ku memang belum muncul karena masih hujan, tapi aku sudah cukup bahagia dengan menatap rintik-rintik air hujan yang menempel di jendela :)
ngomong opo? wkwkwk
maaf yaa rek kalau tulisan hari ini ngelantur. soalnya sebenarnya banyak banget yang pengen aku tulisin. sekali nulis rasanya nggak bisa berhenti. tapi karena saat ini aku lagi ditunggu sama seseorang, jadi aku gabisa lama nulisnya keburu dia ngantuk wkwk
yah.. Alhamdulillah. Terima kasih Allah SWT sudah memberi Fara kesempatan untuk hidup selama 21 tahun ini. Terima kasih atas segala nikmat yang telah Allah berikan untuk Fara selama 21 tahun ini. Maaf kalau selama 21 tahun ini Fra lebih banyak bikin dosa daripada berbuat yang baik-baik. semoga selanjutnya Fara bisa lebih baik. Aminn
Dan satu lagi..
Rian, aku pulang. :)
Senin, 04 Maret 2013
kedua kali
ini kedua kalinya aku nulis dalam keadaan ngamuk, setelah yang terakhir aku ngamuk gara-gara guru fisika yang subhanallah itu
jadi gini, langsung ae, aku gak seneng diketus i
aku akuin, aku sendiri orang yang ketus kadang-kadang, udah banyak yang ngingetin aku tentang itu. tapi emang kalo kayak gitu apa berarti aku gakpopo ngono diketusi? apalagi sama cowok
kamu iku lo, lapo se ketus ngono? kan aku udah bilang kalo aku itu lagi dipanggil bapakku, aku wes ngomong alus-alus, eh malah mbok ketus i. keliatan gamau tau. please he, nek dalam game ae kamu iso ketus ke aku gitu, trus real nya ntar gimana? aku sedih kamu ketus gitu..
belum sempet aku selesai ngomong kenapa aku AFK, eh kamu wes ketus. aku lo dipangil bapakku, disuruh ngupasin apel buat kakakku. tapi kamu pasti gak mau denger. jangankan mau, ngasih kesempatan ngomong aja enggak. paling kalo aku udah ngomong tetep aja kamu ketusin. karna selama ini kayak gitu, tapi aku diem aja. aku pikir kamu ketus gitu karna udah bawaan gamers, tapi aku gak nyangka juga, AKU, kamu ketusin.
tolong lah. ndi onok aku tau ketus ke kamu mek gara-gara game? iya aku minta maaf soalnya aku sendiri juga pernah ketus ke kamu, gimana rasanya? gak enak kan? apalagi ini cuma gara-gara game. harus a ketus kayak gitu?
tapi yawes lah, lupakan. anggap aja seperti bacotan cewek yang lagi sensi. anggap angin aja, gakpapa.
jadi gini, langsung ae, aku gak seneng diketus i
aku akuin, aku sendiri orang yang ketus kadang-kadang, udah banyak yang ngingetin aku tentang itu. tapi emang kalo kayak gitu apa berarti aku gakpopo ngono diketusi? apalagi sama cowok
kamu iku lo, lapo se ketus ngono? kan aku udah bilang kalo aku itu lagi dipanggil bapakku, aku wes ngomong alus-alus, eh malah mbok ketus i. keliatan gamau tau. please he, nek dalam game ae kamu iso ketus ke aku gitu, trus real nya ntar gimana? aku sedih kamu ketus gitu..
belum sempet aku selesai ngomong kenapa aku AFK, eh kamu wes ketus. aku lo dipangil bapakku, disuruh ngupasin apel buat kakakku. tapi kamu pasti gak mau denger. jangankan mau, ngasih kesempatan ngomong aja enggak. paling kalo aku udah ngomong tetep aja kamu ketusin. karna selama ini kayak gitu, tapi aku diem aja. aku pikir kamu ketus gitu karna udah bawaan gamers, tapi aku gak nyangka juga, AKU, kamu ketusin.
tolong lah. ndi onok aku tau ketus ke kamu mek gara-gara game? iya aku minta maaf soalnya aku sendiri juga pernah ketus ke kamu, gimana rasanya? gak enak kan? apalagi ini cuma gara-gara game. harus a ketus kayak gitu?
tapi yawes lah, lupakan. anggap aja seperti bacotan cewek yang lagi sensi. anggap angin aja, gakpapa.
Jumat, 01 Februari 2013
(no talk)
aku bukan orang yang pinter bicara
mungkin aku lancar jadi presentator kalo ada pleno, aku lancar ngomong dalam diskusi tutorial, aku lancar jelasin fisiologi GIT dari mulut sampe anus, aku bisa ngomong pede-pede aja di depan kelas.
tapi aku nggak pernah pinter mengungkapkan perasaanku.
ya mungkin aku lancar-lancar aja kalo ngasih saran buat orang curhat. kalo mereka nangis ke aku, aku bisa mengeluarkan kalimat-kalimat yang menguatkan mereka. kalo mereka lagi seneng, aku dengan mudah mengekspresika dengan kata-kata bahwa aku juga ikut seneng sama mereka.
tapi kalo udah berkaitan sama perasaanKU
hah ._.
aku merasa, lebih mudah 'menuliskan' perasaanku daripada membicarakannya. lewat tulisan, aku bisa mengungkapkan semuanya. aku merasa kalo perasaanku bisa tersampaikan lewat tulisan. asli, kalo ngomong langsung, bakal banyak hal-hal yang sebenernya pengen aku ungkapkan, itu gak sempet terungkapkan. mungkin karena kalo lewat tulisan nggak ada yang nyela kali ya
tapi nggak juga kok.
aku yaa.. cupu aja. nggak bisa mengungkapkan dengan bicara. baru bisa ngomong kalo kepepet, dan situasi kepepet itu nggak asik banget -_-
dan aku orangnya gampang sekali kebawa emosi kalo udah ngomongin perasaan. biasanya kalo aku nggak bisa mengungkapkan sesuatu, atau aku ingin buat seseorang itu paham, aku bakal nangis. bego kan?
bukannya menjelaskan, memberi pengertian, menunjukkan perasaan, eh aku malah nangis. atau kalo nggak gitu aku marah-marah geje. malah menyakiti yang mendengar kan?
itulah kenapa aku sangat menikmati kegiatan yang disebut menulis. rasanya dengan menulis, aku bisa mengungkapkan apapun yang aku rasakan tanpa perlu takut. takut apa? takut ada yang nyela, misalnya.
dengan tulisan aku bisa menyampaikan perasaanku tapi ada yang memotong. mereka akan membaca tulisanku sampai habis, akhirnya mereka ngerti apa yang pengen aku katakan. easy kan?
ya. buat aku sih easy ._.
mungkin aku lancar jadi presentator kalo ada pleno, aku lancar ngomong dalam diskusi tutorial, aku lancar jelasin fisiologi GIT dari mulut sampe anus, aku bisa ngomong pede-pede aja di depan kelas.
tapi aku nggak pernah pinter mengungkapkan perasaanku.
ya mungkin aku lancar-lancar aja kalo ngasih saran buat orang curhat. kalo mereka nangis ke aku, aku bisa mengeluarkan kalimat-kalimat yang menguatkan mereka. kalo mereka lagi seneng, aku dengan mudah mengekspresika dengan kata-kata bahwa aku juga ikut seneng sama mereka.
tapi kalo udah berkaitan sama perasaanKU
hah ._.
aku merasa, lebih mudah 'menuliskan' perasaanku daripada membicarakannya. lewat tulisan, aku bisa mengungkapkan semuanya. aku merasa kalo perasaanku bisa tersampaikan lewat tulisan. asli, kalo ngomong langsung, bakal banyak hal-hal yang sebenernya pengen aku ungkapkan, itu gak sempet terungkapkan. mungkin karena kalo lewat tulisan nggak ada yang nyela kali ya
tapi nggak juga kok.
aku yaa.. cupu aja. nggak bisa mengungkapkan dengan bicara. baru bisa ngomong kalo kepepet, dan situasi kepepet itu nggak asik banget -_-
dan aku orangnya gampang sekali kebawa emosi kalo udah ngomongin perasaan. biasanya kalo aku nggak bisa mengungkapkan sesuatu, atau aku ingin buat seseorang itu paham, aku bakal nangis. bego kan?
bukannya menjelaskan, memberi pengertian, menunjukkan perasaan, eh aku malah nangis. atau kalo nggak gitu aku marah-marah geje. malah menyakiti yang mendengar kan?
itulah kenapa aku sangat menikmati kegiatan yang disebut menulis. rasanya dengan menulis, aku bisa mengungkapkan apapun yang aku rasakan tanpa perlu takut. takut apa? takut ada yang nyela, misalnya.
dengan tulisan aku bisa menyampaikan perasaanku tapi ada yang memotong. mereka akan membaca tulisanku sampai habis, akhirnya mereka ngerti apa yang pengen aku katakan. easy kan?
ya. buat aku sih easy ._.
Sudah di Langit
abis baca postingan pinyem tentang cita-cita, aku jadi pengen cerita juga nih.
semua berawal dari kecil, bahkan sebelum aku SD. sebut saja TK. eh bener kan TK?
jujur aja aku nggak inget cita-cita pertamaku jadi apa, tapi kalo nggak salah sih dokter. cita-cita klasik lah. biasalah anak kecil cita-citanya dokter, tapi menjadi nggak klasik karna ternyata aku beneran bakal jadi dokter (amin)
tapi nggak cuma sekedar dokter. dulu aku pengen jadi dokter biasa, trus dokter hewan. cita-cita mau jadi dokter hewan ini bertahan agak lama sampe akhirnya aku urungkan niatku karna suatu peristiwa. jadi waktu itu aku punya kucing, kucingku ini sakit. akhirnya aku bawa ke dokter hewan sama ibuku. disana, kucingku yang udah lemah tak berdaya ini disuntik-suntik sambil dokternya ngomel-ngomel entah apa. aku ngeliat cuma bengong..
sesampainya di rumah, si kucing mati. keinginanku untuk jadi dokter hewan juga mati.
aku sempet berkeinginan jadi sutradara karna aku suka banget nulis-nulis cerita. aku juga suka bikin skenario. tapi keinginan itu dipertanyakan secara kritis sama ibuku, jadinya aku memendam keinginan itu dalam hati aja sampe sekarang.
selain itu aku punya keinginan pengen jadi pembawa acara kuliner dan jalan-jalan. enak banget tuh. tinggal ngomong "wah enak banget" "ini gurih sekali pemirsa" "bisa dilihat pemadangan di sekitar saya.." itu aja mereka dapet duit. GRATIS lagi jalan-jalan sama makannya. GRATIS. GRATIS
setelah ituu aku semakin dewasa dan punya cita-cita kalo pengen sekolah di SMAN 1 Malang. alhamdulillah yang itu kesampaian :')
dan aku punya mimpi satu lagi, aku pengen kuliah psikologi di UGM. sayangnya kalo yang ini.. tidak bisa diwujudkan dan tertunda. maksudnya apa?
maksudnya, aku nggak bisa ambil jurusan psikologi karna sekarang aku mahasiswi kedokteran. tertunda? iya, sekarang aku kuliah di Universitas Islam Malang. tertunda masuk UGM nya. ntar spesialis, aku bakal kuliah disana. insyaallah :)
katanya sih bermimpilah setinggi langit. Mimpiku udah di langit, tinggal gimana caranya aku meraih mimpi itu supaya ada di genggamanku. Jatuh? pastinya. sakit? ya iyalah. apalagi mimpinya udah di tempat yang sangat tinggi, kalo jatuh sakit dong. tapi ya gapapa. kalo nggak pernah jatuh, nggak akan pernah belajar untuk berdiri :)
semua berawal dari kecil, bahkan sebelum aku SD. sebut saja TK. eh bener kan TK?
jujur aja aku nggak inget cita-cita pertamaku jadi apa, tapi kalo nggak salah sih dokter. cita-cita klasik lah. biasalah anak kecil cita-citanya dokter, tapi menjadi nggak klasik karna ternyata aku beneran bakal jadi dokter (amin)
tapi nggak cuma sekedar dokter. dulu aku pengen jadi dokter biasa, trus dokter hewan. cita-cita mau jadi dokter hewan ini bertahan agak lama sampe akhirnya aku urungkan niatku karna suatu peristiwa. jadi waktu itu aku punya kucing, kucingku ini sakit. akhirnya aku bawa ke dokter hewan sama ibuku. disana, kucingku yang udah lemah tak berdaya ini disuntik-suntik sambil dokternya ngomel-ngomel entah apa. aku ngeliat cuma bengong..
sesampainya di rumah, si kucing mati. keinginanku untuk jadi dokter hewan juga mati.
aku sempet berkeinginan jadi sutradara karna aku suka banget nulis-nulis cerita. aku juga suka bikin skenario. tapi keinginan itu dipertanyakan secara kritis sama ibuku, jadinya aku memendam keinginan itu dalam hati aja sampe sekarang.
selain itu aku punya keinginan pengen jadi pembawa acara kuliner dan jalan-jalan. enak banget tuh. tinggal ngomong "wah enak banget" "ini gurih sekali pemirsa" "bisa dilihat pemadangan di sekitar saya.." itu aja mereka dapet duit. GRATIS lagi jalan-jalan sama makannya. GRATIS. GRATIS
setelah ituu aku semakin dewasa dan punya cita-cita kalo pengen sekolah di SMAN 1 Malang. alhamdulillah yang itu kesampaian :')
dan aku punya mimpi satu lagi, aku pengen kuliah psikologi di UGM. sayangnya kalo yang ini.. tidak bisa diwujudkan dan tertunda. maksudnya apa?
maksudnya, aku nggak bisa ambil jurusan psikologi karna sekarang aku mahasiswi kedokteran. tertunda? iya, sekarang aku kuliah di Universitas Islam Malang. tertunda masuk UGM nya. ntar spesialis, aku bakal kuliah disana. insyaallah :)
katanya sih bermimpilah setinggi langit. Mimpiku udah di langit, tinggal gimana caranya aku meraih mimpi itu supaya ada di genggamanku. Jatuh? pastinya. sakit? ya iyalah. apalagi mimpinya udah di tempat yang sangat tinggi, kalo jatuh sakit dong. tapi ya gapapa. kalo nggak pernah jatuh, nggak akan pernah belajar untuk berdiri :)
Sabtu, 12 Januari 2013
jadi dokter
jadi begini
awalnya aku nggak pengen masuk jurusan pendidikan dokter. aku ini tipenya orang yang sangat enikmati hidup yang diberikan oleh Tuhan. please, masuk FK iku jelas-jelas ngurangi waktuku untuk bersenang-senang. mungkin hal ini juga dirasakan sama teman-teman sejawat yang pada awalnya gak pengen masuk FK.
pada awalnya aku pengen masuk jurusan psikologi. tapi atas desakan ibuku, beliau pengen aku masuk FK karna beliau bilang otakku mampu. seng genah ae bro, pikirku saat itu
akhirnya aku mengikuti tes masuk fakultas kedokteran dengan hati hampa dan entah kenapa bisa masuk juga. mungkin udah takdirku ya. tapi ada satu hal yang aku tanamkan dan menancap dalam hati
aku harus tetap enjoy dengan semua ini, gimanapun caranya
nah akhirnya setelah melewati masa ospek yang melelahkan (meskipun udah gak ospek, jadi MABA itu gak pernah gak capek), aku mulai terbiasa sama rutinitas di FK. kalo ada orang bilang anak FK itu harus tekun, harus sering baca, itu bener banget. kalo aku pribadi sih, aku baca yang aku penasaran aja. selebihnya? materi dosen adalah kitab suci. jujur aku akuin, aku bukan anak yang rajin. aku juga bukan tipe anak yang setiap ada waktu nganggur baca buku, atau ke perpus cari literatur, no. aku bukan tipe anak kayak gitu. waktunya istirahat ya istirahat. bahkan aku iki turuan. dimanapun itu kalo aku ngantuk, yasudah tidur.
berhubung aku tipe orang yang suka belajar SKS, aku punya prinsip lagi. boleh saja SKS, asal pas dosen ngasih materi, aku bener-bener mendengarkan dan harus paham SAAT ITU JUGA. dan wow metode ini efektif sekali. meskipun ga terlalu efektif untuk mata kuliah histologi karna... apanya yang mau dipahami ._.
setelah aku jalani semuanya.. ternyata seru juga :D
kendala? banyak lah. salah satunya adalah karna aku saat ini ada di pondok / asrama. jadi kalo biasanya jam 6 abis magrib busa tidur trus bangun jam 9 dan belajar sampe jam 12, sekarang enggak. jadi pulang kuliah paling sore jam 4, trus balik ke asrama dengan segala cucian yang numpuk dan waktu yang sangat sedikit, jam 6 harus udah turun lagi untuk kegiatan sampai jam 8. nah, baru jam 8 itulah bisa bebas mau ngapain aja. tapi biasanya jam segitu bawaannya udah mau tiduuurr aja. apalagi kalo besoknya ada tutorial atau pleno. wah bisa-bisa jam 9 baru balik ke kamar. trus waktu mau baca-baca, eh tiba-tiba jadi bantal dah tuh Guyton :v
yang paling sering terjadi adalah, aku jam 9 tidur dulu trus BERENCANA bangun jam 11 untuk belajar. tapi rencana sekedar rencana. pas udah tidur, bangun-bangun udah jam 3 dan harus siap-siap buat sholat jamaah. so good.
jadi satu-satunya cara supaya ga ketiduran adalah.. ya gak tidur. aku jadi pengonsumsi kopi aktif sejak SMA. gapapa lah, bikin omset Good Day dan Nescafe meningkat apa salahnya sih.
ya tapi aku akan berusaha gimana caranya aku harus tetap bisa adaptasi. karna seperti anak SD, aku sekolah 6 tahun. dan menurutku, dokter adalah profesi yang bukan main-main.
buktinya lihat aja lambang kedokteran. ada ularnya kan? itu berarti dokter itu sama dengan bisa ular. bisa menyembuhkan kalo dengan dosis yang tepat, tapi juga bisa membunuh. serem banget kan?
kalo ibuku bilang sih, dokter itu perpanjangan tangan Tuhan. Mulia sekali kan? dan apakah kita bisa main-main dengan profesi yang mainannya sama nyawa itu? emang nyawa bisa dibikin mainan? enggak kan?
jadi intinya... ya.. here I am :)
awalnya aku nggak pengen masuk jurusan pendidikan dokter. aku ini tipenya orang yang sangat enikmati hidup yang diberikan oleh Tuhan. please, masuk FK iku jelas-jelas ngurangi waktuku untuk bersenang-senang. mungkin hal ini juga dirasakan sama teman-teman sejawat yang pada awalnya gak pengen masuk FK.
pada awalnya aku pengen masuk jurusan psikologi. tapi atas desakan ibuku, beliau pengen aku masuk FK karna beliau bilang otakku mampu. seng genah ae bro, pikirku saat itu
akhirnya aku mengikuti tes masuk fakultas kedokteran dengan hati hampa dan entah kenapa bisa masuk juga. mungkin udah takdirku ya. tapi ada satu hal yang aku tanamkan dan menancap dalam hati
aku harus tetap enjoy dengan semua ini, gimanapun caranya
nah akhirnya setelah melewati masa ospek yang melelahkan (meskipun udah gak ospek, jadi MABA itu gak pernah gak capek), aku mulai terbiasa sama rutinitas di FK. kalo ada orang bilang anak FK itu harus tekun, harus sering baca, itu bener banget. kalo aku pribadi sih, aku baca yang aku penasaran aja. selebihnya? materi dosen adalah kitab suci. jujur aku akuin, aku bukan anak yang rajin. aku juga bukan tipe anak yang setiap ada waktu nganggur baca buku, atau ke perpus cari literatur, no. aku bukan tipe anak kayak gitu. waktunya istirahat ya istirahat. bahkan aku iki turuan. dimanapun itu kalo aku ngantuk, yasudah tidur.
berhubung aku tipe orang yang suka belajar SKS, aku punya prinsip lagi. boleh saja SKS, asal pas dosen ngasih materi, aku bener-bener mendengarkan dan harus paham SAAT ITU JUGA. dan wow metode ini efektif sekali. meskipun ga terlalu efektif untuk mata kuliah histologi karna... apanya yang mau dipahami ._.
setelah aku jalani semuanya.. ternyata seru juga :D
kendala? banyak lah. salah satunya adalah karna aku saat ini ada di pondok / asrama. jadi kalo biasanya jam 6 abis magrib busa tidur trus bangun jam 9 dan belajar sampe jam 12, sekarang enggak. jadi pulang kuliah paling sore jam 4, trus balik ke asrama dengan segala cucian yang numpuk dan waktu yang sangat sedikit, jam 6 harus udah turun lagi untuk kegiatan sampai jam 8. nah, baru jam 8 itulah bisa bebas mau ngapain aja. tapi biasanya jam segitu bawaannya udah mau tiduuurr aja. apalagi kalo besoknya ada tutorial atau pleno. wah bisa-bisa jam 9 baru balik ke kamar. trus waktu mau baca-baca, eh tiba-tiba jadi bantal dah tuh Guyton :v
yang paling sering terjadi adalah, aku jam 9 tidur dulu trus BERENCANA bangun jam 11 untuk belajar. tapi rencana sekedar rencana. pas udah tidur, bangun-bangun udah jam 3 dan harus siap-siap buat sholat jamaah. so good.
jadi satu-satunya cara supaya ga ketiduran adalah.. ya gak tidur. aku jadi pengonsumsi kopi aktif sejak SMA. gapapa lah, bikin omset Good Day dan Nescafe meningkat apa salahnya sih.
ya tapi aku akan berusaha gimana caranya aku harus tetap bisa adaptasi. karna seperti anak SD, aku sekolah 6 tahun. dan menurutku, dokter adalah profesi yang bukan main-main.
buktinya lihat aja lambang kedokteran. ada ularnya kan? itu berarti dokter itu sama dengan bisa ular. bisa menyembuhkan kalo dengan dosis yang tepat, tapi juga bisa membunuh. serem banget kan?
kalo ibuku bilang sih, dokter itu perpanjangan tangan Tuhan. Mulia sekali kan? dan apakah kita bisa main-main dengan profesi yang mainannya sama nyawa itu? emang nyawa bisa dibikin mainan? enggak kan?
jadi intinya... ya.. here I am :)
Langganan:
Postingan (Atom)