Tuhan, kenapa Engkau menurunkan hujan? Tolong tunggu dia pulang dulu ya Tuhan. Setidaknya tunggulah dia memberitahukan keberadaannya padaku.
Sial, kenapa hapeku sepi? Mana yang biasanya menghiasi layar hapeku? Mana suara ringtone sms yang selalu kutunggu-tunggu? Mana? Mana? Kamu dimana? Kenapa telponku tidak kamu angkat? Kenapa? Sedang apa kamu?
Tuhan, tolong jangan teruskan hujan ini. Tunggu sebentaar saja
*pingpong*
1 Message Received
aku di depan
Apa yang dia lakukan? Kenapa dia datang? Aku kan sudah bilang tidak usah datang!
Tapi akhirnya aku bisa bertemu dengannya. Semoga dia tidak apa-apa. Semoga tidak datang dalam keadaan yang aneh-aneh. Semoga.. oh sial kenapa kunci pintu ini macet. Tolonglah jangan bercanda.
Ah akhirnya berhasil terbuka ! Tunggu, mana sandalku? Ah masa bodoh.
Itu dia.
Dia disana. Berjalan ke arahku. Mendekati pagar. Sial, gembok sialan, cepat terbukalah!
*klek*
"Hei."
ya Tuhan, subhanallah. Senyum itu. sudah bertahun-tahun aku bersamanya, tetapi hatiku masih saja tergetar saat melihat senyumnya.
"Kamu darimana? Aku sms kenapa ngga kamu bales? Aku khawatir!" kudengar suaraku bergetar saat mengatakannya. Tanpa kusadari aku menyentuh kedua pipinya dengan tanganku.
Tuhan, pipinya dingin sekali.
"Iya aku kan tadi masih di jalan sayang. Ngga bisa bales sms." selalu begitu, selalu menjawab setiap pertanyaanku dengan tenang dan tertawa.
Aku hanya bisa terdiam. Mengusap pipinya dengan penuh sayang. Berusaha sebisa mungkin membagi kehangatan dari telapak tanganku untuknya.
"Oh iya, aku ngga jadi beli buburnya di Bromo Pojok. Tutup tadi. Jadi aku beli di Kayungyun. Nih." katanya sambil menyodorkan sebuah kantong plastik berisi bubur hangat padaku. Aku menatapnya dengan heran
"Aku kan udah bilang ngga usah beli sayang ! Kan udah malem !"
"Halah ngga papa. Dimakan ya.."
Aku menatapnya. Tak bisa berhenti menatapnya. Tuhan, Engkau memang yang terbaik. Engkau telah mengenalkanku pada lelaki sederhana yang telah membuatku bertekuk lutut dengan segala kesederhanaannya.
"Ini.. berapa harganya?"
"Ah gampang. Udah ya, aku balik dulu," katanya sambil mengecup keningku,"Love you".
Ia berbalik dan menaiki motornya. Tak lupa ia tersenyum padaku. Dia menyalakan mesin motornya lalu pergi menembus kegelapan malam.
Tuhan, aku mencintainya.
ayo dimakan bubur ayamnya. selak adem.
Wihiiiiiwwww romantisme bubur ayam \m/
BalasHapuskayungyun~
BalasHapus"ayo dimakan bubur ayamnya selak adem" --- quotes favoritku jor :')
BalasHapus@cepti : maleh ga romentis mbok arani ngono -_-
BalasHapus@essa : iyoo kayungyun :3
@izza : la opo o .____.